POTENSI WISATA ALAM AIR TERJUN EFRATA DI KABUPATEN SAMOSIR
Main Article Content
Sepdwiyana Donargo
The purpose of this study was to identify the natural tourism potential of Efrata Waterfall in Samosir Regency. Reviewing the accessibility conditions, supporting infrastructure, and obstacles faced in its development as a tourist destination. The research method used is descriptive qualitative with data collection techniques through field observations, interviews with local communities, and documentation studies. The results of the study indicate that Efrata Waterfall has a high tourist attraction in the form of natural beauty that is still pristine, fast flowing water, and surrounding scenery that supports nature recreation activities such as trekking and photography. In terms of accessibility, the location can be reached by public and private vehicles, but the road conditions to the location are still inadequate. The facilities available are still limited, such as toilets, small shops, and simple places of worship. The obstacles faced are limited infrastructure, minimal promotion, lack of local community involvement, and the absence of integrated management. There needs to be an improvement in facilities and infrastructure, digital promotion strategies, and empowerment of local communities in managing the Efrata waterfall nature tourism in Samosir Regency.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Samosir. (2022). Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2021–2026. Pangururan: Bappeda Samosir.
Fandeli, C. (2000). Pengertian dan konsep dasar ekowisata. Yogyakarta: Fakultas Kehutanan UGM.
Gusriza, F. (2022). Analisis potensi objek daya tarik wisata di kawasan saribu rumah gadang. Jurnal Khatulistiwa Informatika, 9(1), 37–44.
Harian SIB. (2023, Februari 14). Potensi wisata Air Terjun Efrata belum dimaksimalkan. https://www.hariansib.com
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2021). ISTC: Mendorong Percepatan Pariwisata Berkelanjutan di Indonesia.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2021). Rencana Induk Destinasi Pariwisata Super Prioritas Danau Toba. Jakarta: Kemenparekraf.
Kodoatie, R. J. (2017). Pembangunan Berbasis Partisipasi Masyarakat: Sebuah Pendekatan dalam Pengelolaan Sumber Daya. Yogyakarta: Andi.
Nurhadi, D., & Ardiansyah, M. (2020). Pengembangan Destinasi Pariwisata Berbasis Potensi Lokal dan Partisipasi Masyarakat. Jurnal Kepariwisataan Indonesia, 15(2), 123–135. https://doi.org/10.24843/JKI.2020.v15.i02.p03
Oktaviani, R., & Hadiyanto, D. (2018). Pengaruh Aksesibilitas dan Infrastruktur terhadap Kepuasan Wisatawan di Destinasi Wisata Alam. Jurnal Pariwisata Pesona, 3(1), 28–39.
Prayitno, G. (2015). Strategi pengembangan wisata alam di kawasan pegunungan. Jurnal Pariwisata Pesona, 18(1), 45–53.
Samosir, S. L., Badaruddin, B., Sitorus, H. ., Manihuruk, M. ., & Andri Mahrawa, F. . (2023). Social Movement In Farmers’ Resistance (A Case Study Of The United Simalingkar Farmers Union (Spsb)In Simalingkar A, Deliserdang). Sibatik Journal: Jurnal Ilmiah Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, Teknologi, Dan Pendidikan, 2(5), 1483–1494. https://doi.org/10.54443/sibatik.v2i5.806
Sembiring, D. A., & Sibarani, R. (2020). Kearifan Lokal dan Budaya Batak Toba dalam Pengembangan Pariwisata Budaya. Jurnal Antropologi Indonesia, 41(3), 189–202. https://doi.org/10.7454/ai.v41i3.9823
Siahaan, R. D., & Simanjuntak, H. (2019). Strategi Pengembangan Pariwisata Alam Berkelanjutan di Kawasan Danau Toba. Jurnal Ilmiah Sosio Agribis, 19(1), 45–56.
Sinaga, M. S., & Manurung, M. (2021). Analisis Potensi dan Pengelolaan Objek Wisata Alam Air Terjun Sebagai Daya Tarik Wisata di Sumatera Utara. Jurnal Geografi Lingkungan Tropik, 5(2), 109–120.
Swarbrooke. (1996). Tourism Development. Van Nostrand Reinhold.
Yoeti, O. A. (1996). Pengantar ilmu pariwisata. Bandung: Angkasa.